CHANELSULSEL.COM-
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Mangkoso telah sah berubah nama menjadi Institut Agama Islam (IAI) DDI Mangkoso. Acara peresmian pergantian status ini dilangsungkan seiring dengan upacara wisuda Sarjana ke-34 serta pengambilan sumpah jabatan bagi Rektor baru IAI DDI Mangkoso periode 2025–2029, yang diselenggarakan di GOR Kampus III Putri Nurul Hidayah, Bululampang.
Perubahan status lembaga ini disahkan oleh KMA (Keputusan Menteri Agama) Republik Indonesia No. 334 tahun 2025 dan dikeluarkan pada tanggal 6 Mei 2025 di Jakarta.
Sebagai langkah selanjutnya, telah diselenggarakan pengangkatan Prof. (HC) Dr. Muhammad Agus, M.Th.I menjadi Rektor pertama dari IAI DDI Mangkoso, yang mana hal ini menandai pergantian posisinya dari sebelumnya sebagai Ketua STAI.
Pembukaan upacara penobatan rektor dimulai dengan membaca surat keputusan yang disampaikan oleh Sekretaris PB DDI, Prof. Dr. Fatmawati Hilal, M.Ag, setelah itu AKH. H. Helmi Ali Yafie selaku Wakil Ketua Umum PB DDI secara sah melakukan pengangkatan tersebut.
Terdapat beberapa figur terkemuka yang hadir pada acara tersebut, di antaranya adalah:
– Prof. Dr. AG. H. M. Faried Wadjedy, Lc., MA (Ketua Pondok Pesantren DDI Mangkoso dan Majelis Syuyukh PB DDI)
– Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, Lc., MA (Dewan Syura PB DDI)
-Dr. Andi Ammar Ridwan, M.Si (Tenaga Ahli Bupati Barru untuk Urusan Pemerintahan, Hukum, dan Politik)
-H. Syamsuddin, M.Si (Ketua DPRD Kabupaten Barru)
-Dr. Nur Taufiq Sanusi Baco, M.Ag ( Sekretaris Kopertais Wilayah VIII untuk Sulawesi, Maluku, dan Papua)
-GH. Saparuddin Latif, M.M (Pemimpin Yayasan Addary),
-Andi Saharuddin A. Tappu, M.H (Ketua Senat IAI DDI Mangkoso)
Serta dihadiri oleh perwakilan petugas dari Kapolres dan Pengadilan Agama Barru, serta pemimpin lembaga pendidikan mitra, termasuk Rektor UI DDI AD Polman yang baru-baru ini berubah status bersama-sama dengan IAI DDI Mangkoso.
Pada pidatonya, Prof. Dr. Muhammad Agus menunjukkan penghargaan kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam perubahan status lembaganya dan juga mengirimkan kata-kata bijaksana kepada para kelulusan.
“
Jadi alumni yang memiliki pengetahuan praktis serta menerapkan ilmu dengan tindakan.
,” katanya. Dia juga menggarisbawahi kebutuhan akan kualitas pengetahuan yang mendalam melebihi formalitas administratif. ”
Ambillah pengetahuannya, meskipun sertifikat masih belum didapatkan. Jangan sampai mendapat sertifikat namun kehilangan ilmu yang diperolehnya.
.”
Saat ini, Dr. Nur Taufiq Sanusi Baco, M.Ag menyarankan supaya para anggota komunitas pendidikan di IAI DDI Mangkoso secepatnya mendirikan kelompok khusus yang bertugas mempercepat tahapan pindah data dan sistem dari STAI menuju IAI sehingga perubahan status bisa terlaksana dengan baik dalam hal administrasi maupun teknologi.
Sebagai perwakilan dari Bupati Barru yang tidak dapat hadir, Dr. Andi Ammar Ridwan, M.Si turut hadir dan membacakan pesan tertulis dari Bupati tersebut.
Pada pidatonya, Bupati Barru mengucapkan selamat atas pencapaian luar biasa itu. Menurutnya, pergantian status ini merupakan titik penting dalam perkembangan pendidikan agama di Kabupaten Barru.
“Harapannya adalah IAI DDI Mangkoso bisa berperan sebagai mitra strategis untuk memfasilitasi pengembangan wilayah di Kabupaten Barru,” demikian disampaikan Bupati melalui pesan tulisan resmi.
Di samping itu, beliau pun menunjukkan penghargaan dan mengucapkan selamat kepada Rektor yang baru terpilih dari IAI DDI Mangkoso beserta para lulusan kelas ke-34.
Kepada para wisudawans, Bupati menyampaikan pesan penuh motivasi untuk selalu memadukan pengetahuan dan agama dalam kehidupan sehari-hari. “Seluruhnya Anda tidak hanya menjadi ahli di bidang studi saja, melainkan juga harus jadi orang yang berilmu di segala aspek keagamaan,” katanya. “Oleh karena itu, tunjukkan diri kalian sebagai tokoh akademis yang religius serta individu religius yang terdidik. Tetaplah memiliki ambisi dalam meraih kesuksesan duniawi, akan tetapi jangan sampai meninggalkan praktek ibadah.”
Dalam pidatonya, Prof. Dr. AG. H. M. Faried Wadjedy, Lc., MA mengungkapkan kegembiraannya terhadap prestasi STAI DDI Mangkoso yang saat ini sudah berkembang menjadi IAI.
Dia menambahkan pula bahwa Pondok Pesantren DDI Mangkoso kini telah mencapai tahap finalisasi dalam proses pengakuan formalnya sebagai bagian dari Ma’had Al-Azhar, yang berasal dari Kairo, Mesir.
Serangkaan acara tersebut diakhiri dengan shalawat yang dipimpin oleh AG. H. Abd. Rahim Arsyad, Lc., MA dalam atmosfer kesedihan dan rasa terima kasih.
Perubahan struktural ini merupakan kemajuan signifikan bagi DDI Mangkoso dalam meningkatkan perannya terhadap pembangunan pendidikan tinggi Islam di wilayah timur Indonesia serta berkontribusi pada perkembangan institut agama Islam swasta ternama di seluruh negeri.
Selain itu, diharapkanlah bahwa Pondok Pesantren DDI Mangkoso bisa menjelma menjadi pondok pesantren terbesar se-Indonesia timur. ***