, Belawan
– Pada hari Rabu pagi yang cemerlang di Dermaga Mako Lantamal I Belawan terdapat pemandangan luar biasa. Sekitar 80 murid SD Hang Tuah Belawan naik gembira ke atas KRI Torani 860. Kapal tempur milik TNI AL tersebut sedang berlabuh gagah, menghadiri antusiasme pembelajaran para siswa yang datang dari daerah pantai sekitarnya.
Acara ini tidak hanya sebuah kunjungan rutin. Sebaliknya, terdapat tekad kuat dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Belawan untuk mengenalkan konsep maritim sedari awal kepada generasi muda. Melalui program Pendidikan Potensi Laut, para peserta didik diundang untuk menyelami betapa vitalnya peran lautan dalam merencanakan masa depan bangsa Indonesia.
Ketika para siswa dibawa naik ke dek kapal, suasana bertransformasi menjadi seperti kelas di alam terbuka. Mereka diberi kesempatan untuk mengamatinya secara detail yaitu Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki oleh TNI AL. Kru kapal menyambut dengan hangat dan menerangkan tentang beragam perlengkapan pertarungan maritim beserta fungsi taktis kapal perang dalam menjamin kedaulatan negara kita.
Personel dari Babinpotmar Lantamal I menyatakan betapa pentingnya acara tersebut. “Generasi muda ini merupakan bibit-bibit pemimpin masa depan negara kita. Melalui interaksi langsung seperti ini, tujuan kami adalah memperkenalkan serta membudidayakan rasa cinta kepada tanah air dan lautan sejak usia dini,” ungkapnya dengan antusiasme yang tinggi.
Anak-anak tampak antusias sambil menanyakan berbagai hal dan memperhatikan penjelasannya. Tidak ada yang malu untuk menjulangkan tangannya demi mencari informasi tambahan tentang dunia laut. Kegiatan interaktif tersebut memberikan nuansa pendidikkan yang sangat menghibur. Untuk para anak itu, perjalanan singgah ke tempat ini mirip dengan petualangan nyata di atas kapal raya.
Dari pengalaman ini, jiwa pelayaran perlahan berkembang dalam diri para pelajar. Kini mereka tak sekadar mempelajari lautan melalui teks, namun merasakannya secara langsung di lokasi dimana samudera dipelihara dan dinikmati.
Acara tersebut menggambarkan bagaimana menciptakan rasa cinta kepada negara dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana, misalnya saja dengan berkunjung ke sebuah kapal perang. Anak-anak bukan cuma diperkenankan untuk melihat, namun juga diserahi kesempatan untuk merasakan suasana pertahanan lautan nasional. Melalui geladak kapal ini, para anak didik dibimbing untuk membayangkan masa depan tempat mereka akan tumbuh sebagai penjaga harta karun bahari negeri sendiri.
Lantamal I Belawan juga bertekad untuk mengembangkan program semacam itu di masa depan. Jiwa maritim harus tetap berkembang, khususnya di antara generasi muda yang nanti akan menjadi ujung tombak dalam menjaga lautan Indonesia.
Seorang pelajar mengungkapkan pengalamannya yang sangat berkesan usai turun dari kapal dengan berkata, “Melalui geladak kapal ini, kita mempelajari bagaimana cara mencintai lautan. Dan melalui lautan tersebut, kita pun belajar tentang cinta kepada tanah air Indonesia.” Ungkapan itu menunjukkan efektivitas dari program pendidikan kelautan ini. Ini adalah perbuatan sederhana namun memiliki makna penting bagi masa depan kemaritiman di Indonesia.