Laporan Alga Mahate Ara|Kabupaten Aceh Tengah
, TAKENGON
– Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kembali menjadi sorotan di tengah minimnya perhatian terhadap fondasi utama pembangunan karakter bangsa.
Iman Gayoni, Fasilitator Masyarakat untuk Program Pendidikan dan Pembangunan Anak Usia Dini (PPAUD) di Kabupaten Aceh Tengah, menggarisbawahi kepentingan fase awal hidup sebagai waktu terbaik bagi perkembangan moral dan kognitif si anak.
Menurut Iman, rentang umur 0-6 tahun merupakan periode penting dimana pertumbuhan otak si kecil terjadi dengan cepat sehingga menciptakan sekitar 100 miliar sel saraf.
Apabila waktu sekarang tidak dioptimalkan dengan rangsangan yang sesuai, perkembangan kemampuan anak bisa tertunda secara signifikan.
“Faktor-faktor seperti lingkungan, pendidikan, serta cara mengasuh anak berpengaruh secara langsung pada pertumbuhan otak mereka. Lingkungan rumah dan sekolah yang hangat dengan dukungan emosi bisa memperkokoh hubungan antara sel-sel otak,” jelas Iman, Jumat (9/5/2025).
Dia juga mengutamakan kerjasama di antara pendidik dan orangtua untuk membentuk lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.
Menurutnya, guru seharusnya mengajarkan pelajaran dengan penuh kasih sayang, sedangkan orangtua perlu memberikan contoh yang baik di lingkungan keluarga mereka.
Salah satu fokus Iman adalah pentingnya keseimbangan dalam pendidikan anak oleh kedua orang tua. Hilangnya kehadiran salah satu pihak bisa berdampak pada perkembangan kepribadian si anak.
Selain itu, ia menyoroti minimnya keterlibatan guru laki-laki dalam PAUD, yang menyebabkan anak kehilangan figur maskulin dalam masa tumbuh kembangnya.
Lebih jauh, Iman mengkritisi kebijakan pendidikan nasional yang dinilai masih kurang mendukung lembaga PAUD, khususnya Raudhatul Athfal (RA).
Dia mengatakan bahwa belum ada satu pun Raudhatul Athfal negara yang didirikan di Indonesia, meskipun masyarakat lebih condong memilih program tersebut akibat pendekatan terhadap nilai-nilai agamanya.
“RA belum menerima perhatian yang cukup. Ironisnya hal ini terjadi melihat betapa pentingnya fungsi pendidikan agama dalam membentuk karakter anak,” ungkapnya.
Iman menyerukan kepada semua komponen negara, termasuk pemerintahan, kalangan akademik, serta publik, agar meningkatkan fokus pada pembelajaran bagi anak-anak usia dini.
Menurut dia, pembelajaran di tingkat PAUD tidak hanya menyangkut anak-anak saja, melainkan juga berhubungan dengan masa depan negara kita.
“Marilah kitapastikan bahwa buah hati kita mendapat dasar pendidikan yang kokoh semenjak usia muda untuk mencetak generasi yang handal serta berbudi pekerti,” demikian katanya. (*)